Kebetulan, di kampusku terdapat program Pemahaman Alkitab. Program ini mengharuskan seorang mahasiswa baru mendapat bimbingan pemahaman Alkitab dari seorang seniornya yang berperan sebagai mentor. Program Pemahaman Alkitab ini dapat dilakukan di mana saja, sesuai kesepakatan.
Nah, kebetulan, kami memang telah berjanji untuk Pemahaman Alkitab, namun, kami belum sempat menentukan tempat yang nyaman untuk Pemahaman Alkitab. Aku pikir, mungkin kami akan Pemahaman Alkitab di kampus saja. Akan tetapi, rupanya, seniorku justru lebih ingin Pemahaman Alkitab ini dilaksanakan di kost-ku. Tanpa berpikir panjang, aku segera mengiyakan usulan seniorku itu. Untuk teman-teman kelas 12 SLTA yang sedang galau dengan impian, semoga tulisan ini dapat memberi pencerahan, ya! Perjuangan meraih PTN memang tidak mudah. Aku juga sempat pesimis untuk dapat meraihnya. Terasa tidak mungkin untuk meraih PTN itu, mengingat diriku adalah murid pemalas dan hampir tak pernah serius belajar. Aku sudah tak yakin akan menjadi mahasiswa di PTN manapun, bahkan aku juga tak yakin PTS juga akan menerima orang seperti diriku ini.
Aku hampir tenggelam dalam lautan kesedihan dan ingin menyerah saja. Saat itulah, Tuhan berbicara melalui temanku. Temanku mengingatkanku lagi tentang perumpamaan iman sebesar biji sesawi yang mampu memindahkan gunung (Matius 17:20). |
Archives
November 2015
Categories |