oleh Jessica Millennia Sinjaya
Ini hal yang didapat dari gerejaku dan emang lagi ditekenin cukup keras, yaitu merupakan masalah esensi.
Sebelumnya esensi itu = dasar + makna. Aku cuma mau bagiin esensi Kekristenan bagi kita.
Ketika orang ditanya apa sih esensi kamu buat jadi seorang Kristen? Banyak yang jawab: mau senengin Tuhan, merasa dipanggil, dll. Semua jawaban itu bener, tapi yang paling bener adalah ketika kita menjadi seorang kristen karena kita mengasihi Tuhan.
Terkadang, orang berpikir tentang kristen yang mungkin identik dengan gereja, dan orang banyak berpikir lewat pikiran dunia bahwa gereja hanyalah sebuah bangunan namun hal yang paling dasar adalah gereja itu sebenernya diri kita sendiri.
Sebelumnya esensi itu = dasar + makna. Aku cuma mau bagiin esensi Kekristenan bagi kita.
Ketika orang ditanya apa sih esensi kamu buat jadi seorang Kristen? Banyak yang jawab: mau senengin Tuhan, merasa dipanggil, dll. Semua jawaban itu bener, tapi yang paling bener adalah ketika kita menjadi seorang kristen karena kita mengasihi Tuhan.
Terkadang, orang berpikir tentang kristen yang mungkin identik dengan gereja, dan orang banyak berpikir lewat pikiran dunia bahwa gereja hanyalah sebuah bangunan namun hal yang paling dasar adalah gereja itu sebenernya diri kita sendiri.
Apa, sih esensi orang baca Alkitab? Esensi kita baca Alkitab seharusnya bukan karena paksaan, tapi memang karena kita mau kenal siapa Tuhan kita.
Apa, sih esensi melayani? Esensi melayani yang sebenarnya seharusnya bukan karena paksaan juga, tapi, semua berawal dari kerinduan dan satu alasan kalau kita mengasihi Dia.
Dalam hal melayani ataupun dalam segala hal seharusnya tidak diperlukan kata "WAJIB" karena dengan adanya kata wajib seakan-akan semua orang harus melakukannya walau dengan terpaksa, padahal itu salah. Seharusnya, kita melayani (atau melakukan) apapun memang dari kemauan sendiri. Semua dimulai dari kerinduan bkn paksaan :)
Semua hal yang didasari dengan kata WAJIB itu lama-lama cuma bikin kita ngerasa terpaksa dan bisa masuk kedalam 3 tahap: Capek, Stop, Out.
Kalau kalian gak tahu apapun esensi dalam hidup kalian, maka kalian akan merasa mulai capek sama semuanya, setelah capek, ya, kalian mulai stop kegiatan kalian satu persatu dan hal paling parah, ya, kalian keluar (out) dan susah buat balik lagi.
Kalau lagi pada tahap capek, usahain balik dan bangkit. Pada tahap capek aja, intimidasi udah banyak, apalagi di tahap stop dan out.
Apa, sih esensi melayani? Esensi melayani yang sebenarnya seharusnya bukan karena paksaan juga, tapi, semua berawal dari kerinduan dan satu alasan kalau kita mengasihi Dia.
Dalam hal melayani ataupun dalam segala hal seharusnya tidak diperlukan kata "WAJIB" karena dengan adanya kata wajib seakan-akan semua orang harus melakukannya walau dengan terpaksa, padahal itu salah. Seharusnya, kita melayani (atau melakukan) apapun memang dari kemauan sendiri. Semua dimulai dari kerinduan bkn paksaan :)
Semua hal yang didasari dengan kata WAJIB itu lama-lama cuma bikin kita ngerasa terpaksa dan bisa masuk kedalam 3 tahap: Capek, Stop, Out.
Kalau kalian gak tahu apapun esensi dalam hidup kalian, maka kalian akan merasa mulai capek sama semuanya, setelah capek, ya, kalian mulai stop kegiatan kalian satu persatu dan hal paling parah, ya, kalian keluar (out) dan susah buat balik lagi.
Kalau lagi pada tahap capek, usahain balik dan bangkit. Pada tahap capek aja, intimidasi udah banyak, apalagi di tahap stop dan out.
Mengenai Praise and Worship
Mengenai hal ini, gak salah kalau kita banyak quality time sama Tuhan, tapi lihat hidupmu juga. Kenapa? PW is your life! Bukan seberapa lama kamu praise and worship, tapi seberapa kamu jaga kehidupan praise and worship lewat kehidupan kamu.
Ingat, esensi ga akan terjadi tanpa tindakan, kita perlu bertindak. Ketika kita mengerti esensi, kualitas kita juga naik dan pasti hidup kita berubah. Contoh: kalau kalian tau apa esensi belajar, seharusnya nilai kalian meningkat dan prestasi kalian berubah. Esensi dilakuin bukan dari luar, tapi dari dalam. Esensi itu juga dilihat dari perubahan.
Apapun yang kamu lakuin, renungin esensinya apa, jangan sekedar PW atau doa dan puasa tanpa tau esensinya apa. Jangan lakuin semuanya juga karena terpaksa, Tuhan lihat kerinduan kok. Di mana-mana, kita bisa PW, tapi, kalian juga belajar kalau PW sebenernya itu hidupnya kalian.
Jangan terbiasa mengalami apapun dengan rasa terpaksa, karena, jika kamu mengalami capek, stop, dan out, maka kalian akan mengalami kesulitan karena intimidasinya banyak. Terus andalkan Tuhan aja. Esensi itu penting buat kita.
Ingat, esensi ga akan terjadi tanpa tindakan, kita perlu bertindak. Ketika kita mengerti esensi, kualitas kita juga naik dan pasti hidup kita berubah. Contoh: kalau kalian tau apa esensi belajar, seharusnya nilai kalian meningkat dan prestasi kalian berubah. Esensi dilakuin bukan dari luar, tapi dari dalam. Esensi itu juga dilihat dari perubahan.
Apapun yang kamu lakuin, renungin esensinya apa, jangan sekedar PW atau doa dan puasa tanpa tau esensinya apa. Jangan lakuin semuanya juga karena terpaksa, Tuhan lihat kerinduan kok. Di mana-mana, kita bisa PW, tapi, kalian juga belajar kalau PW sebenernya itu hidupnya kalian.
Jangan terbiasa mengalami apapun dengan rasa terpaksa, karena, jika kamu mengalami capek, stop, dan out, maka kalian akan mengalami kesulitan karena intimidasinya banyak. Terus andalkan Tuhan aja. Esensi itu penting buat kita.
Tentang Penulis
Jessica Millennia Sinjaya adalah Jemaat GBI Regency 1. Gadis yang suka menari ini tinggal di Kota Tangerang. Kalian dapat menghubunginya di Instagram: @jessicamillennia atau Snapchat: @jessicamlns.